Sabtu, 26 September 2015

Pergerakan Nasional Indonesia

A. PENGERTIAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA
Pergerakan nasional adalah suatu bentuk perlawanan terhadap kepada kaum penjajah yang dilaksanakan tidak dengan menggunakan kekuatan bersenjata, tetapi menggunakan organisasi yang bergerak di bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik. Demikian halnya dengan pergerakan nasional yang terjadi di Indonesia.
Pada awalnya, berdirinya organisasi ini tidak ditujukan untuk perlawanan terhadap kaum penjajah, tetapi organisasi-organisasi tersebut pada dasarnya didirikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat yang mengalami penderitaan akibat penjajahan, namun pada akhirnya bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan. Hal yang demikian ini pula yang menjadi faktor awal berdirinya berbagai macam organisasi pergerakan nasional di Indonesia.


B.  LATAR BELAKANG

a. Faktor Intern
1) Adanya penjajahan yang mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan sehingga menimbulkan tekad untuk menentangnya.
2) Adanya kenangan akan kejayaan masa lampau, seperti zaman Sriwijaya dan Majapahit.
3) Munculnya kaum intelektual yang kemudian menjadi pemimpin pergerakan nasional.

b. Faktor Ekstern
1) Adanya All Indian National Congress 1885 dan Gandhiisme di India.
2) Adanya Gerakan Turki Muda 1908 di Turki.
3) Adanya kemenangan Jepang atas Rusia (1905) menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa Barat.
4)  Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia, seperti liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme mempercepat  timbulnya nasionalisme Indonesia.

C.  TOKOH-TOKOH
Raden Ajeng Kartini dan Dewi Sartika
Raden Ajeng Kartini dan Dewi Sartika sama-sama memperjuangkan nasib kaum wanita melalui pendidikan. Kartini mendirikan sekolah untuk wanita pribumi pada tahun 1903. Beliau juga mendirikan sekolah di rumahnya, di Rembang. Pada tahun 1904 Kartini meninggal dunia. Kumpulan surat-suratnya disusun dalam sebuah buku yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Bersama dengan Danudirja Setiabudi (Douwes Dekker), dan Cipto Mangunkusumo, beliau mendirikan Indische Partij. Mereka bertiga dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai. Indische Partij menuntut kemerdekaan Indonesia.
Beliau juga mendirikan Perguruan Taman Siswa. Perguruan ini mengajarkan kepada siswanya sifat kebangsaan. Karena peranannya sangat besar dalam dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara diberi julukan sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Dr. Sutomo
Sutomo adalah salah satu pendiri Budi Utomo. Budi Utomo adalah organisasi pergerakan kebangsaan modern pertama di Indonesia yang dibentuk pada tanggal 20 Mei 1908. Tujuannya adalah mempertinggi derajat bangsa Indonesia dan mempertinggi keluhuran budi orang Jawa.
Sutomo bercita-cita memakmurkan rakyat Indonesia. Beliau bertekad memperkecil perbedaan antara orang kaya dan orang miskin, serta antara kaum terpelajar dan rakyat biasa. Beliau merasa yakin bahwa dengan persamaan dan persaudaraan maka perjuangan akan berhasil.

Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan adalah tokoh pergerakan nasional yang lama belajar pengetahuan Agama di Mekkah. Beliau mendirikan Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Tujuan Muhammadiyah adalah mengajarkan Agama Islam dengan Al-Qur’an dan Hadist.

Wahid Hasyim
Wahid Hasyim adalah putra Hasyim Ashari, pelopor dan pendiri NU (Nahdatul Ulama). Tujuan NU adalah memecahkan berbagai persoalan umat Islam baik dalam hal Agama maupun kehidupan di masyarakat. Tahun 1938, Wahid Hasyim bergabung dengan NU. Empat tahun kemudian beliau diangkat sebagai ketua NU. Perkembangan NU sebagai organisasi politik dan keagamaan tidak terlepas dari peranannya.

Samanhudi

Samanhudi belajar Agama Islam di Surabaya. Untuk memperjuangkan para pedagang Indonesia, beliau mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI) di Solo pada tahun 1911. SDI bertujuan menghidupkan perekonomian para pedagang Indonesia dan membantu anggotanya yang mengalami kesulitan.

D. CIRI-CIRI PERGERAKAN NASIONAL SEBELUM DAN SESUDAH 1908

Sebelum
Ciri-cirinya adalah :
1.     
 Kurang adanya persatuan/ bersifat kedaerahan
2.     
 Faktor persenjataan masih sangat sederhana/ menggunakan senjata tradisional
3.     
 Pemimpin perjuangan adalah pemimpin daerah atau golongan bangsawan

Sesudah
Ciri-cirinya adalah :
1. perjuangan bersifat nasional
2. pimpinan perjuangan ditentukan berdasarkan kemauan, kemampuan, kecerdasan dan keterampilan (rasional), tidak lagi berdasarkan kharisma.
3. perjuangan berkesinambungan, walaupun pimpinan perjuangan tertangkap atau meninggal, pimpinan perjuangan dapat diganti setiap saat.
4. perjuangan diatur dan dikendalikan oleh organisasi modern sebagai wadah dan alat perjuangan.
5. sudah menggunakan senjata yang modern.
6. cita-cita perjuangan sangat jelas, yaitu terwujudnya bangsa dan negara Indonesia merdeka dan berdaulat.
7. perjuangan untuk kepentingan bangsa Indonesia, tidak untuk kepentingan pribadi/golongan.



E.  ORGANISASI

1.     
 Pelopor pergerakan
·        
 Sarekat Islam
·        
 Indische Partij

2.     
 Masa Radikal
·        
 Perhimpunan Indonesia (PI)
·        
 Partai Komunis Indonesia (PKI)
·        
 Nahdlatul Ulama (NU)
·        
 Partai Nasional Indonesia (PNI)


3.      Masa Moderat
·         Partindo 1931
·         PNI Baru 1931
·         Partai Indonesia Raya


Sumber:
http://robinvanmurdock.blogspot.co.id
wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar