A. PENGERTIAN PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA
Pergerakan nasional
adalah suatu bentuk perlawanan terhadap kepada kaum penjajah yang dilaksanakan
tidak dengan menggunakan kekuatan bersenjata, tetapi menggunakan organisasi
yang bergerak di bidang sosial, budaya, ekonomi dan politik. Demikian halnya
dengan pergerakan nasional yang terjadi di Indonesia.
Pada awalnya, berdirinya organisasi ini tidak ditujukan untuk
perlawanan terhadap kaum penjajah, tetapi organisasi-organisasi tersebut pada
dasarnya didirikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat yang mengalami
penderitaan akibat penjajahan, namun pada akhirnya bertujuan untuk mewujudkan
kemerdekaan. Hal yang demikian ini pula yang menjadi faktor awal berdirinya
berbagai macam organisasi pergerakan nasional di Indonesia.
B. LATAR
BELAKANG
a. Faktor Intern
1) Adanya penjajahan yang mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan sehingga
menimbulkan tekad untuk menentangnya.
2) Adanya kenangan akan kejayaan masa lampau, seperti zaman Sriwijaya dan
Majapahit.
3) Munculnya kaum intelektual yang kemudian menjadi pemimpin pergerakan
nasional.
b. Faktor Ekstern
1) Adanya All Indian National Congress 1885 dan Gandhiisme di India.
2) Adanya Gerakan Turki Muda 1908 di Turki.
3) Adanya kemenangan Jepang atas Rusia (1905) menyadarkan dan membangkitkan
bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa Barat.
4) Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke
Indonesia, seperti liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme mempercepat
timbulnya nasionalisme Indonesia.
C. TOKOH-TOKOH
Raden Ajeng Kartini dan Dewi Sartika
Raden Ajeng Kartini dan Dewi Sartika sama-sama memperjuangkan
nasib kaum wanita melalui pendidikan. Kartini mendirikan sekolah untuk wanita
pribumi pada tahun 1903. Beliau juga mendirikan sekolah di rumahnya, di
Rembang. Pada tahun 1904 Kartini meninggal dunia. Kumpulan surat-suratnya
disusun dalam sebuah buku yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Suwardi
Suryaningrat. Bersama dengan Danudirja Setiabudi (Douwes Dekker), dan Cipto
Mangunkusumo, beliau mendirikan Indische Partij. Mereka
bertiga dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai. Indische Partij menuntut
kemerdekaan Indonesia.
Beliau juga mendirikan Perguruan Taman Siswa. Perguruan ini
mengajarkan kepada siswanya sifat kebangsaan. Karena peranannya sangat besar
dalam dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantara diberi julukan sebagai Bapak
Pendidikan Nasional.
Dr. Sutomo
Sutomo adalah salah satu pendiri Budi Utomo. Budi Utomo adalah
organisasi pergerakan kebangsaan modern pertama di Indonesia yang dibentuk pada
tanggal 20 Mei 1908. Tujuannya adalah mempertinggi derajat bangsa Indonesia dan
mempertinggi keluhuran budi orang Jawa.
Sutomo bercita-cita memakmurkan rakyat Indonesia. Beliau
bertekad memperkecil perbedaan antara orang kaya dan orang miskin, serta antara
kaum terpelajar dan rakyat biasa. Beliau merasa yakin bahwa dengan persamaan
dan persaudaraan maka perjuangan akan berhasil.
Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan adalah tokoh pergerakan nasional yang lama belajar
pengetahuan Agama di Mekkah. Beliau mendirikan Muhammadiyah pada tanggal 18
November 1912 di Yogyakarta. Tujuan Muhammadiyah adalah mengajarkan Agama Islam
dengan Al-Qur’an dan Hadist.
Wahid Hasyim
Wahid Hasyim adalah putra Hasyim Ashari, pelopor dan pendiri NU
(Nahdatul Ulama). Tujuan NU adalah memecahkan berbagai persoalan umat Islam
baik dalam hal Agama maupun kehidupan di masyarakat. Tahun 1938, Wahid Hasyim
bergabung dengan NU. Empat tahun kemudian beliau diangkat sebagai ketua NU.
Perkembangan NU sebagai organisasi politik dan keagamaan tidak terlepas dari
peranannya.
Samanhudi
Samanhudi belajar Agama Islam di Surabaya. Untuk memperjuangkan
para pedagang Indonesia, beliau mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI) di Solo
pada tahun 1911. SDI bertujuan menghidupkan perekonomian para pedagang
Indonesia dan membantu anggotanya yang mengalami kesulitan.
D. CIRI-CIRI
PERGERAKAN NASIONAL SEBELUM DAN SESUDAH 1908
Sebelum
Ciri-cirinya adalah :
1. Kurang adanya persatuan/ bersifat
kedaerahan
2. Faktor persenjataan masih sangat
sederhana/ menggunakan senjata tradisional
3. Pemimpin perjuangan adalah pemimpin
daerah atau golongan bangsawan
Sesudah
Ciri-cirinya adalah :
1. perjuangan bersifat nasional
2. pimpinan perjuangan ditentukan berdasarkan kemauan, kemampuan, kecerdasan
dan keterampilan (rasional), tidak lagi berdasarkan kharisma.
3. perjuangan berkesinambungan, walaupun pimpinan perjuangan tertangkap atau
meninggal, pimpinan perjuangan dapat diganti setiap saat.
4. perjuangan diatur dan dikendalikan oleh organisasi modern sebagai wadah dan
alat perjuangan.
5. sudah menggunakan senjata yang modern.
6. cita-cita perjuangan sangat jelas, yaitu terwujudnya bangsa dan negara
Indonesia merdeka dan berdaulat.
7. perjuangan untuk kepentingan bangsa Indonesia, tidak untuk kepentingan
pribadi/golongan.
E. ORGANISASI
1. Pelopor pergerakan
· Sarekat
Islam
· Indische
Partij
2. Masa Radikal
· Perhimpunan
Indonesia (PI)
· Partai
Komunis Indonesia (PKI)
· Nahdlatul
Ulama (NU)
· Partai
Nasional Indonesia (PNI)